Cara Menjadi Stuntman : Jangan cuma modal nekad !

Cara Menjadi Stuntman : Jangan cuma modal nekad ! – Setelah sebelumnya saya membahas tentang Cara Menjadi Stuntman yang baik dan benar, sekarang saya akan membahas lebih detail lagi tentang cara menjadi stuntman dengan bahasan awal yaitu jangan cuma modal nekad.  Perlu anda ketahui, segala artikel yang saya tulis dalam blog ini, terutama yang berkaitan dengan dunia film maupun stuntman adalah sesuatu yang sudah pernah saya jalani dan saya menganggap bahwa ini adalah sekedar sharing atau berbagi pengalaman.  Selain bersumber pada pengalaman pribadi, saya juga mendapatkan artikelnya dengan narasumber dari teman-teman dan tim stuntman lainnya.  Jadi, bagi anda yang memang berminat untuk mendalami akan ketertarikan pada dunia film action pada umumnya dan dunia stuntman pada khususnya, mohon agar jangan jadikan artikel ini sebagai barometer, jadikan artikel ini sebagai referensi saja.

:senyum: :senyum: :iloveindonesia

Cara Menjadi Stuntman

Cara menjadi stuntman

Contoh adegan stuntman

 

Cara Menjadi Stuntman : Jangan cuma modal nekad !

Seperti yang anda ketahui, saya menulis artikel tentang cara menjadi stuntman juga memberikan beberapa gambaran kesalahan yang pernah saya lalui dengan harapan anda tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan apa yang saya alami.  Dalam hal ini adalah modal nekad yang pernah saya jalani sendiri pada saat awal menjajaki duni stuntman di Jakarta pada medio tahun 2005.  Hanya bermodal sering menonton film action dengan banyak adegan stunt, saya merasa mampu dan selalu ingin berada urutan terdepan dalam setiap proses shooting adegan laga.  Tidak dipungkiri, semakin anda nekad dan bernyali maka akan semakin dikenal sosok anda oleh teman-teman dan juga oleh rumah produksi.  Namun jaman sudah berubah, era telah berganti, banyak trik yang bisa menurunkan tingkat bahaya dalam sebuah adegan.  Jika saya dulu sering mengajukan diri untuk mencoba adegan-adegan baru tanpa memperhitungkan apa akibatnya, maka yang terjadi adalah cidera.  Saya pernah mengalami luka sobek di kepala tepat di ubun-ubun pada saat melakukan adegan melompat pagar dengan salto.  Dengan semangat 45 saya mengajukan diri kepada sutradara untuk melakukan adegan tersebut.  Oh ya, dalam hal ini saya ingin menyelipkan tentang kapasitas sutradara apalagi jika berhadapan dengan sutradara action ( action director ).  Seorang action director sejatinya seorang yang telah terlebih dahulu melewati proses yang sedang kita jalani.  Tanpa melihat kemampuan kita, seorang action director bisa mengetahui apakah kita layak atau mampu mengambil adegan tersebut.  Nah saat itu saya sebetulnya tidak diijinkan oleh beliau, namun karena saya termasuk orang yang ngotot dan keras kepala ( waktu itu lho ya hihihih ) akhirnya beliau mengijinkan saya untuk mengambil adegan tersebut.  Sudah bisa dipastikan, saya harus mengulang adegan tersebut selama 3x dan 3x cidera.  Pernah juga dalam sebuah adegan melompati mobil dengan menggunaan bantuan trampolin, saya juga mengajukan diri namun saat itu karena pernah melihat secara langsung kegagalan saya dalam adegan melompati pagar maka sebelum pengambilan adegan saya diminta untuk menunjukkan terlebih dahulu.  Alhasil dengan percaya diri saya berusaha untuk menunjukkan kemampuan saya didepan sutradara dan kru lainnya, dan … jeduuuggggg,,, lagi-lagi saya gagal mendarat dengan lutut yang menghantam kap mobil hingga penyok hahahaha.

Cara menjadi stuntman

Contoh adegan stuntman

Cara menjadi stuntman kalau tanpa modal nekad harus gimana ?

Jadi begini, nyali adalah salah satu hal yang diperlukan dalam menjalankan sebuah adegan bahaya namun juga tidak semua stuntman dituntut memiliki nyali segede gajah.  Ingat, NYALI TINGGI hanya diperlukan untuk adegan-adegan yang cukup berbahaya, berbahaya dan sangat berbahaya karena tidak semua adegan yang digantikan oleh stuntman itu adalah adegan berbahaya.  Lho terus adegan apa yang tidak bahaya tapi memerlukan stuntman ? Nanti ya setelah beberapa artikel tentang cara menjadi stuntman akan ada ulasan tersendiri.  Kembali pada topik yang utama yaitu modal nekad,, sekali lagi saya tegaskan bahwa nyali, nekad dan sebagainya bukanlah satu-satunya hal yang diperlukan untuk adegan action.  Anda dan tim harus cermat, teliti dan juga penuh perhitungan.  Dalam dunia stuntman juga berlaku hukum bertindak sebelum berpikir ( ini menurut padangan saya… ) misalnya anda didaulat untuk melakukan adegan lompat dari mobil.  Pasti sebelum adegan dilaksanakan, anda akan dibriefing oleh stunt coordinator dan juga sutradara tentang adegannya, biasanya berupa storyboard.  Nah pada saat pengambilan itu, jika anda sudah dalam posisi siap meloncat dan kamera sudah roll serta sutradara sudah teriak action, disitulah anda harus bertidak cepat kapan saat bersiap-siap dan kapan saat meloncat.  Saat itu anda tidak boleh memikirkan nanti cidera gimana, nanti terluka gimana, nanti patah kaki gimana, itu tidak boleh!.  Jika anda sudah di posisi siap untuk diambil gambarnya, itu menunjukkan jika anda sudah siap dan mengerti akan resikonya.  Terlambat loncat atau terlalu dini loncat dapat mengakibatkan kegagalan adegan dan menyebabkan cidera.  Salah satu adegan loncat yang saya jalani adalah pada saat loncat dari sepeda motor yang hendak menabrak dinding.  Berikut ini contoh videonya saya ambil dari youtube.

Bisa anda lihat dalam video tersebut, saya melompat dari sepeda motor yang cukup kencang dan jatuh tepat dengan posisi tengkurap. Jika hanya sekedar melompat tentunya mudah dan tinggal menyesuaikan posisi jatuhnya.  Namun dalam adegan kali ini, status motor harus menabrak tembok karena akan diledakkan.  Jadi bahan peledaknya akan diledakkan bertepatan dengan motor yang menabrak beton tersebut.  Dalam kasus ini, tidak mungkin adanya pengulangan adegan karena menyangkut  banyak hal yang saling berkaitan, tidak mungkin saya uraikan disini, jika ada yang request untuk rinciannya maka akan saya uraikan terpisah.  Ada 2 skenario jika saya melakukan adegan tersbut, pertama jika saya melompat lebih awal maka besar kemungkinan sepeda motor akan meluncur tidak sesuai dengan target menabrak beton maka adegan akan gagal.  Kedua, jika saya terlambat untuk melompat maka sepeda motor akan tepat mengenai sasaran, namun halooooo itu adalah 2 adegan menjadi 1 rangkaian yaitu tabrakan dan ledakan, resiko jika menabrakkan terlalu dekat maka saya akan terkena efek ledakannya juga.  Namun dengan sedikit perhitungan yang matang dan beberapa kali test jarak serta latihan lompat maka adegan tersebut sukses dan hanya perlu satu kali pengambilan ( one take ).  Anda lihat, walaupun sudah sesuai dengan perhitungan namun pada saat saya sudah mendarat ternyata badan saya masih terseret mengikuti momentum dari kecepatan saat saya melompat.  Berapa sih kecepatannya saat itu ? Hehehehe lebih baik tidak saya jawab ya biar menjadi tanda tanya

:cilukba: :ngakak :lol:

Cara Menjadi Stuntman : Jangan cuma modal nekad !

Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari artikel ini adalah, anda memerlukan banyak hal lebih dari sekedar nekad untuk melakukan sebuah adegan action yang berbahaya.  Anda tidak bisa sendiri, anda memerlukan tim yang memiliki kesamaan visi dan misi.    Rasanya cukup panjang juga saya bercerita hehehe, sekali lagi saya sampaikan bahwa apa yang saya tulis adalah segala sesuatu yang  pernah saya alami, jadi ini sekedar sharing / berbagi semata.  Demikian artikel Cara Menjadi Stuntman : Jangan cuma modal nekad !, semoga bermanfaat menjadi jawaban atas rasa ingin tahu anda tentang cara menjadi stuntman.

The Raid 2 : Berandal !!!
Cara Menjadi Stuntman Yang Baik dan Benar
Please sharing if you like :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *