Hati-Hati Parkir Sepeda Motor di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta – Pengalaman tidak enak saya rasakan malam ini di tempat parkir sepeda motor terminal 1 bandara Soekarno Hatta karena salah satu perkakas motor yaitu selimut motor raib. Sebelumnya saya menulis artikel tentang Cara Menuju Bandara Soekarno Hatta dan Parkir Motor Bandara Soekarno Hatta.
Saya sempat menanyakan kepada petugas penitipan helm tapi mas mas yang jaga juga tidak bisa mengetahuinya, padahal saya sengaja mengambil posisi parkir yang strategis, dekat dari pos penjagaan tapi eh ternyata tidak menjadi jaminan. Saya sempat memeriksa kondisi gembok yang saya pasang di rantai ternyata memang posisinya berubah dari yang tadinya ada diatas, saat tadi saya ambil sudah ada dibawah ( kondisi masih terkunci kok ). Hal ini menunjukkan betapa keamanan saat ini menjadi sesuatu yang mahal di ibukota negara ini. Memang hanya selimut motor yang hilang, tapi dengan adanya hal ini bukan tidak mungin kedepannya nanti lebih mengarah ke pencurian kendaraan bermotor yang parkir di lokasi parkir tersebut.
Saya iseng-iseng googling dengan kata kunci “kasus pencurian kendaraan bermotor di bandara Soekarno Hatta” ternyata dulu ada beberapa kasus yang melibatkan oknum petugas parkir untuk kasus pencurian mobil dan mantan porter yang terlibat dalam sindikat pencurian sepeda motor di tempat parkir bandara.
Ini berita yang saya ambil dari sumbernya.
TANGERANG – Kawasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memang rawan pencurian kendaraan. Setelah parkiran mobil di area Bandara Soekarno-Hatta rawan pencurian yang sehari bisa terjadi tiga kali, area parkiran motor juga rawan kasus serupa. Buktinya, polisi membongkar kawanan pencurian motor yang kerap beraksi di areal parkiran kendaraan roda dua itu, Kamis (8/12).
Ketiga tersangka komplotan pencuri yang masing-masing berinisial HN, 43, warga Telugnaga, Kabupaten Tangerang; AS, 30 dan AE, 25, keduanya mantan porter di Bandara Soetta yang juga warga Tangerang dibekuk Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta. Dari tangan ketiga tersangka, polisi menyita barang bukti berupa tiga unit sepeda motor curian dan kunci leter T.
Dua kawanan pencuri motor ini beraksi di tempat berbeda. Bila HN beraksi seorang diri di lokasi parkir motor di Terminal 2 Bandara Soetta, sedangkan AS dan AE beroperasi di kawasan kargo di bandara terbesar di tanah air tersebut.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Reynhard Silitonga mengatakan terungkapnya kawanan pencurian sepeda motor ini hasil Operasi Pekat Jaya 2011. “Dari tangan tiga tersangka kami berhasil menyita tiga unit sepeda motor yang dicuri dari parkiran bandara,” terangnya kepada INDOPOS (JPNN Group).
Sementara itu Kanit III Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Ipda Fandi Arisca menambahkan modus para tersangka menjalankan aksinya dengan cara memalsukan plat nomor polisi (nopol) motor yang akan dicuri. Aksi pencurian berawal, masuknya pelaku ke areal parkir dengan mengendarai sepeda motor miliknya. Setelah sampai di areal parkir, pelaku mencari sepeda motor yang mirip tapi lebih baru dari kendaraan yang dipakai masuk tadi.
“Setelah mendapat sasaran, tersangka langsung mengganti plat nomor motor yang hendak dicuri itu dengan plat nomor polisi motor miliknya. Dengan merusak kunci motor menggunakan kunci palsu atau kunci leter T maka motor berhasil dibawa,” ujar Fandi.
Selanjutnya sepeda mtor yang dipasang plat palsu itu dibawa keluar melalui pintu keluar areal parkir. Petugas gerbang parkir meloloskan tersangka membawa motor karena nomor polisi kendaraan cocok seperti yang tertera di karcis. Apalagi sistem pengamanan parkir motor di sana masih manual. Di sana hanya dijaga dua petugas dan tanpa CCTV.
Keesokan harinya, pelaku kembali datang membawa plat nomor yang sebelumnya dicopot ke area parkir motor yang ada di area terminal internasional tersebut. Guna mengambil sepeda motor miliknya yang diparkir kemarin.
Saat keluar dari bandara, dia mengaku karcis tanda masuk miliknya hilang. Sebagai bukti kendaraan itu milik pelaku dengan menunjukkan STNK yang dia bawa.
“Petugas parkir yang tidak melakukan pemeriksaan secara teliti meloloskan saja kendaraan itu. Padahal, motor dengan nomor polisi yang sama telah keluar kemarin,” ucap Fandi juga.
Kasus dengan modus yang sama juga terjadi di parkiran area Kargo Bandara Soetta. “Kalau yang tejadi di area kargo diotaki dua orang mantan porter bandara,” tegas Fandi juga.
Polisi yang kerap menerima laporan pengaduan kehilangan sepeda motor di dua lokasi itu lantas membentuk tim guna melakukan pengusutan. “Ketiga tersangka kami bekuk dirumahnya dengan masing-masing satu motor curian. Kami juga menyita satu kunci leter T milik HN,” cetusnya juga.
Menyikapi maraknya aksi pencurian di areal parkir motor, PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Soetta mengaku telah mengubah sistem perparkiran dari sistem manual dengan karcis ditulis tangan menjadi sistem tombol. Sistem tombol yakni karcis parkir motor tercatat dengan sistem komputer.
“Sistem itu guna menghindari terjadinya kongkalikong antara pengguna jasa dengan petugas parkir untuk berbuat kejahatan,” terang Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II Harry Cahyono kepada INDOPOS kemarin. Dia juga mengaku telah bekerjasama dengan pihak kepolisian guna mengawasi keamanan parkir kendaraan di bandara yang jadi gerbang masuk ke tanah air tersebut. (gin)
Sumber : http://www.jpnn.com/m/news.php?id=110688
Sehari, 3 Mobil Raib di Parkiran Bandara Soetta
TEMPO.CO, Tangerang – Dalam waktu sehari, Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta menerima tiga laporan kehilangan kendaraan di area parkir terminal Bandara Soekarno-Hatta.
Raibnya kendaraan ini diduga dilakukan oleh jaringan pencurian kendaraan yang mengincar mobil di area parkir dan melibatkan oknum pengelola parkir. “Masih terus kami selidiki,” ujar Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Reynhard Silitonga saat dihubungi Tempo, Selasa, 4 Oktober 2011.
Tiga mobil Toyota Avanza hilang di tempat parkir Terminal 1A, 1B, dan 1C Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, 4 Oktober 2011. Hilangnya 3 mobil tersebut diketahui setelah Abdullah Irwanto, 28 tahun, karyawan Lion Air, melapor ke petugas pengelola perparkiran Secure Parking bahwa mobil Toyota Avanza Nopol B-1582-NFU miliknya telah hilang.
Menurut Abdullah, ia memarkirkan kendaraannya Jumat, 30 September 2011, selanjutnya berangkat ke Surabaya. Senin, 3 Oktober 2011 sekitar pukul 22.00, korban kembali dari Surabaya dengan menggunakan pesawat Lion Air JT 585. Namun saat mau mengambil mobilnya di tempat parkir, korban tidak menemukan mobilnya. Ia pun menanyakan ke petugas Secure Parking.
Dari data komputer, mobil korban masih ada di lokasi. Bersama petugas Secure Parking lalu mengecek ke lokasi, tetapi mobil tidak juga ditemukan.
Korban melaporkan kejadian itu ke Polres Bandara Soetta. Bersamaan itu, dua orang korban juga melaporkan kehilangan mobilnya di tempat parkir yang sama. Suarta, 53 tahun, kehilangan Toyota Avanza B-1308-PFN dan Mohamad Nazmi, 40 tahun, kehilangan Avanza Nopol F-1665-CG.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Berto Pasaribu, mengatakan dari hasil penyidikan sementara, pihaknya telah menemukan seorang tersangka dalam pencurian kendaraan di area parkir Bandara Soekarno-Hatta tersebut. “Tersangka sedang kita buru,” katanya yang masih merahasiakan modus pencurian tersebut untuk kepentingan pengembangan penyidikan.
Berto menyatakan pencurian kendaraan di area parkir tersebut melibatkan kelompok pencurian kendaraan bermotor. Menurutnya, modus pencurian kendaraan ini hampir sama dengan kasus pencurian kendaraan bermotor yang diungkap Polres Bandara Soekarno-Hatta dua bulan lalu.
“Bedanya, saat itu kendaraan cuma satu unit dan baru akan dikeluarkan,” katanya. Soal pengamanan parkir di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, menurut Kapolres, yang paling bertanggung jawab adalah pengelola bandara dan pengelola perparkiran.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2011/10/04/064359795/Sehari-3-Mobil-Raib-di-Parkiran-Bandara-Soetta
Kita memang tidak bisa sepenuhnya memberikan mandat menjaga lokasi parkir ke petugas, maka dari itu saya seringkali berpesan kepada teman biker agar senantiasa membaca kunci tambahan untuk mengamankan kendaraannya. Walaupun agak repot tapi keamanan jadi terjamin ( walau bisa dipotong ) tapi setidaknya pencuri tidak bisa melakukannya dengan leluasa.
Berikut ini contoh pengamanan kunci ganda yang saya lakukan pada sepeda motor saya.
Memang ribet dan menambah waktu untuk memasang kedua kunci tambahan tersebut tapi hati jadi tenang jika ditinggal jauh / lama. Semoga pengalaman tidak enak ini tidak terjadi lagi pada teman-teman biker maupun pengunjung yang ke bandara menggunakan sepeda motor. Bagi pencuri selimut motor saya, semoga bisa berguna dan bermanfaat yah.