Pengalaman Berkunjung ke Bangkok Untuk Belajar Stunt – Mempelajari stunt lebih dalam lagi adalah salah satu visi dan tujuan saya, maka dari itu Thailand adalah salah satu negara tujuan saya karena menurut saya Thailand adalah salah satu negara Asia yang memiliki kualitas stunt sangat bagus. Saya mengambil penerbangan pagi dengan menggunakan maskapai Thai Lion Air dengan nomor penerbangan SL 119. Perjalanan 3 jam rupanya cukup membuat bosan dan bete, apalagi selama penerbangan tidak ada hiburan di pesawat. Beruntung sebelum berangkat saya sudah mengisi ipad dengan beberapa video pilihan yang bisa ditonton, tentunya tanpa membutuhkan koneksi internet.
Pengalaman Berkunjung ke Bangkok Untuk Belajar Stunt
Tepat pukul 13.00 pesawat mendarat di bandara Don Mueang, Bangkok. Tidak terlalu sulit untuk beradaptasi dengan cuaca disini karena hampir sama persis keadaannya dengan kota Jakarta. Berbekal obrolan ringan dengan sepasang suami istri asal Indonesia yang duduk di barisan yang sama saat di pesawat, saya diberikan info tentang taksi yang bisa digunakan menuju tempat tujuan.
FYI, saya sempat 2x ditahan masuk oleh petugas imigrasi karena alamat yang saya berikan kurang lengkap, tanpa adanya nomor rumah. Saya memang awalnya berencana menginap di rumah salah satu ketua tim stunt di Bangkok, namun dia hanya memberikan titik koordinat untuk dibuka di google maps kemudian alamat yang ada di google map saya catat di lembar imigrasi. Setelah menunggu hampir 30 menit akhirnya kawan via facebook memberikan alamat lengkapnya dan saya pun bebas melewati imigrasi hehe… Bad experience, maka dari itu buat anda yang hendak keluar negeri… Pastikan alamat tujuan lengkap biar tidak terlalu bertele-tele di imigrasi. Apalagi rambut saya gondrong terurai hah apa hubungannya wkwkw?.
Setelah keluar dari area imigrasi yang menjadi tujuan saya pertama kali adalah membeli sim card Bangkok. Kebetulan di bandara Don Mueang ini ada counter yang menjual sim card paket untuk turis yang berkunjung. Saya membeli paket seharga 99 bath atau jika dirupiahkan kurang lebih 38 ribu rupiah. Paket tersebut berupa paket internet 2 gb dan beberapa menit panggilan telepon. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke area counter taksi. Sistem disini tidak jauh beda dengan di Jakarta, ada beberapa taksi resmi yang siap mengantar tamu kemanapun tujuannya selama di Bangkok. Berhubung waktu pertemuan dengan tim stunt diundur keesokan harinya maka saya memutuskan untuk pergi ke salah satu pusat perbelanjaan yang cukup populer di kawasan Lat Phrao yaitu Central Plaza Lat Phrao.
Puas mengisi waktu sambil mengatur jadwal akhirnya saya sadar hari mulai gelap dan belum mendapatkan tempat untuk bermalam. Untung dengan kecanggihan teknologi dan bantuan google, saya mendapatkan hostel yang sesuai dengan budget ala backpacker. Itu pun setelah hampir browsing selama 1 jam lho dan menelpon beberapa hostel untuk cek harga secara online dan walk in. Tentunya jika walk in akan lebih mahal maka dari itu harus cek dulu via beberapa aplikasi yang banyak bertebaran di smartphone.
Pilihan saya jatuh di Adventure Hostel setelah melihat beberapa review dan juga penampakan interior dan fasilitas hostel tersebut.
Pengalaman Berkunjung ke Bangkok Untuk Belajar Stunt