Pengalaman Membuat Paspor Untuk Anak – Saya memiliki cita-cita untuk keliling dunia dan berpetualang bersama keluarga kecil saya. Sebagai salah satu syarat untuk pergi keluar negeri tentunya harus memiliki paspor yang valid dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini adalah kantor Imigrasi. Saya akan berbagi pengalaman membuat paspor untuk anak saya yang baru berusia 2 bulan. Alhamdulillah proses pembuatan paspor untuk anak saya sangat mudah dan jauh dari bayang-bayang kesulitan. Oh ya kebetulan paspor saya sebentar lagi habis jadi sengaja saya samakan waktunya dengan pembuatan paspor untuk anak saya.
Pengalaman Membuat Paspor Untuk Anak
Saat ini saya sudah berdomisili di Depok, maka dari itu saya akan melakukan perpanjangan paspor sekaligus membuat paspor baru untuk anak saya di Kantor Imigrasi Depok yang beralamat di Jl. Boulevard Grand Depok City, Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413. Bagi yang pertama kali membuat paspor, perlu diketahui bahwa untuk membuat paspor baru harus melakukan daftar online terlebih dahulu melalui aplikasi Antrian Paspor di android. Saat ini aplikasi tersebut belum tersedia di hp dengan sistem IOS ( produk apple ), tapi semoga saja nanti akan ada pengembangan jadi bisa tersedia di operating system ( OS ) apapun.
Saya mendaftarkan diri sekaligus untuk 5 orang yang terdiri dari saya, anak, ibu mertua, keponakan dan salah 1 kawan. Aplikasi ini memang bisa mendaftarkan hingga 5 orang untuk antri online saat pembuatan paspor. Jika sudah memiliki aplikasi tersebut, anda tingal buka dan cek ketersediaan slot antrian di tanggal yang sudah ditentukan. Saya mengisi aplikasi di tanggal 4 Oktober 2018 untuk slot antrian di tanggal 9 Oktober 2018.
Begitu tanggal yang ditentukan tiba, kami bersama-sama berangkat menuju kantor Imigrasi, berhubung istri saya memilih antrian siang maka kami targetkan jam 1 sudah sampai. Begitu sampai di kantor Imigrasi Depok, kami langsung menuju pos penjagaan dan memberikan nomor antrian online yang sudah didapat ( jika sempat anda bisa cetak bukti antriannya ya ). Tidak perlu waktu lama kami langsung diberi 2 formulir yang harus segera diisi sebagai pemohon. Oh ya nanti siapapun yang masuk ke kantor Imigrasi Depok ini akan mendapatkan kalung ID yang memiliki beberapa warna tergantung keperluannya. Saking banyaknya warna tali ID nya saya jadi tidak hafal warna apa dan untuk keperluan apa. Jadi nanti jika anda datang sendiri nanti bisa tau kok hehehe. Proses mengisi formulir tidak memakan waktu lama kok, pastikan anda membawa pulpen warna hitam dan juga materai 6.000 ya karena ada formulir yang harus ditanda tangani diatas materai.
Setelah semua kolom diisi, formuli dikembalikan ke petugas di pos penjagaan yang nantinya kalung kita akan ditukar sebagai identitas pemohon paspor. Kami langsung menuju ke gedung utama yang didalamnya sudah terdapat banyak warga yang antri untuk membuat atau memperpanjang paspor. Mungkin ini alasan dibuatnya aplikasi antrian online agar lebih rapi dan tertata kali ya. Bisa dibayangkan jika tidak dibatasi tentunya bakal membludak sekali jumlah pemohon paspor. Ruang tunggu kantor Imigrasi Depok tidak terlalu luas tapi cukup nyaman karena ada kursi yang tertata rapi, AC yang dingin, gratis kopi dan teh juga ada area kecil untuk bermain anak, ya daripada menunggu tanpa ada kegiatan pasti membosankan bukan?. Mungkin ini yang dinamakan kantor pelayanan publik ramah anak ya hehehe.
Kurang lebih 30 menit menunggu panggilan, saya akhirnya mendapat giliran karena menggunakan ID prioritas ( anak dan lansia serta penyandang difabel ). Proses verifikasi ini tidak memakan waktu lama kok, hanya dicek berkas dan kelengkapan termasuk dokumen asli ya. Untuk paspor anak saya sertakan akte kelahiran dan kartu keluarga. Setelah berkas dinyatakan lengkap saya diminta untuk menunggu di ruang yang sama, nantinya akan ada panggilan untuk wawancara dan pengambilan foto.
Sekitar 1 jam kemudian, saya mendapat panggilan untuk masuk ke ruangan wawancara dan foto paspor. Berhubung masih berusia 2 bulan dan kebetulan papa nya mau perpanjang paspor maka saya masuk bersama anak saya yang akan diambil fotonya terlebih dahulu. Ini bagian yang cukup geli sih karena kita harus memposisikan anak menghadap kamera dengan background putih. Bayi usia 2 bulan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi saya dan petugas yang hendak mengambil gambar hehe. Namun akhirnya dapat juga foto yang menjadi standar petugas imigrasi walau anak saya harus tiduran di meja selama 1 menit hahaha.
Setelah diambil foto paling ditanya mau kemana dan ada keperluan apa keluar negeri. Kalau ini saya jawab seperti biasa kalau saya kerja di film dan ini ada panggilan dari salah 1 rumah produksi di luar negeri. Kalau sudah bisa jalan rencana mau ajak anak keluar negeri, begitu deh.
Kurang lebih 20 menit kami di ruang wawancara akhirnya selesai deh, saya diberi form untuk melakukan pembayaran paspor 48 halaman yang totalnya Rp. 355.000,- dan bisa dibayar langsung di depan kantor ( mobil pos keliling ). Jika tidak ada waktu bisa dibayar melalui ATM beberapa bank ternama di Indonesia.
Setelah semua proses termasuk pembayaran sudah dilakukan, kita tinggal menunggu waktu untuk pengambilan paspor deh, biasanya 3 hari kerja sudah bisa diambil. Hari ini tepat 3 hari kerja dan tadi pagi saya berangkat untuk mengambil paspor. Urutannya hampir sama hanya saja anda tidak perlu mendaftar via aplikasi lagi karena tinggal bilang ke petugas sambil membawa lembaran dan bukti pembayaran yang resmi. Nanti kita akan diberi kalung ID warna biru ( hehe ingat karena baru tadi ), lalu seperti biasa antri normal deh. Tidak menunggu lama karena proses pengambilan paspor tidak ribet, tinggal membawa lembaran dan bukti bayar yang sudah diverifikasi oleh petugas di pos penjagaan.
Nomor antrian saya tadi 051 dan saat masuk ke dalam sudah antrian 020, tidak sampai 1 jam nomor saya sudah dipanggil dan woyla… jadilah paspor saya hehe… Lho paspor anak saya mana? Ternyata ada kesalahan pada petugas yaitu mereka belum mencantumkan nama orang tua di lembaran paspor ( peraturan dari Imigrasi, untuk paspor bayi harus tercantum nama orang tua ).
Tapi alhamdulillah ada petugas yang membantu dengan membuatkan catatan khusus yang ditanda tangani oleh pejabat berwenang. Awalnya istri saya tidak setuju dan pengen kalau namanya dicetak langsung, tapi saya pengen bisa langsung bawa pulang paspornya jadi lebih memilih ditulis tangan, toh yang penting valid dan resmi bukan?
Pengalaman Membuat Paspor Untuk Anak
Alhamdulillah akhirnya anak lanang pertama kami sudah memiliki paspor deh hihihi… Rencananya saya akan mengajak anak dan istri ke Hong Kong, yang mana Hong Kong adalah destinasi pertama kali saya keluar negeri hehe.
Berikut ini ada beberapa tips jika anda ingin membuat / memperpanjang paspor :
- Daftar antrian online melalui aplikasi android ( Antrian Paspor ).
- Datang 1 jam sebelum waktu yang dijanjikan.
- Berpakaian rapi dan sopan ( celana, kemeja, sepatu ).
- Membawa alat tulis, pulpen hitam.
- Membawa materai 6.000, bawa 2 buat jaga-jaga salah / sobek.
- Pastikan semua dokumen asli dibawa dan sudah ada fotocopy masing-masing 2 lembar.
- Tenang dan rileks pada saat wawancara agar tidak banyak dokumen tambahan yang diminta.
- Hindari CALO ya sobat…
Jangan lupa ya langganan berita blog ini untuk mendapatkan artikel menarik lainnya, anda tinggal masukkan email anda yang aktif. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu anda dalam membuat paspor untuk buah hati anda, demikianlah artikel singkat saya tentang pengalaman membuat paspor untuk anak.
Selamat, dede bayi sudah punya paspor jadi bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri. :)
Ternyata bikin paspor zaman sekarang lebih mudah, ya. Syukurlah. Tak bisa dibayangkan jika susah kala zaman dulu. Apalagi calo kelayapan.
Memang baiknya urus sendiri agar tenang dan tahu prosesnya.
Betul mbak, dan prosesnya tidak sulit kok, asal sabar aja hehehe
Waaah, sangat berguna banget iniii..karena rencananya saya juga mau buatin passport untuk anak saya yang masih berusia 2 bulan juga..cuma karena kita di Semarang, jadi cari yang daerah Semarang deh..tapi pasti ketentuannya sama kan ya…dan alhamdulillah bisa antri online dulu lewat aplikasi, nggak kayak dulu pas saya yang bikin passport. Enaknya lagi anak anak bisa didulukan yaaa…Nggak sabar pingin buat kalau begitu. Tunggu akta nya jadidulu tapi. Tapi, persyaratan yang harus dikumpulkan appa saja ya?
Standar dokumen keluarga kok mas… KTP, KK, Akte Kelahiran