Review Film A Good Day To Die Hard – Setelah ditunggu-tunggu hampir 5 bulan lamanya, sampai juga deh nih film di jaringan 21 hehehe, jadi semangat buat nonton lebih awal. Review Film A Good Day To Die Hard ini tidak bia saya bikin panjang lebar karena jujur saja untuk seri Die Hard kali ini saya tidak cukup puas dengan apa yang ditampilkan. Sangat kontras dengan seri sebelumnya yang mana John McLane menghajar habis para musuh-musuhnya. Tapi demi menambah pengalaman dalam menulis review film, ya tidak ada salahnya saya berusaha menyusunnya dengan baik hehehe, mari kita mulai
:iloveindonesia
Review Film A Good Day To Die Hard
Seperti dalam seri pendahulunya, John Mclane ( Bruce Willis ) selalu berada dalam waktu yang salah di tempat yang salah pula. Mari kita sedikit kilas balik pada film-film pendahulunya.
- Die Hard = Los Angeles, McLane menyelamatkan sandera di sebuah gedung, berjibaku tembak dengan para teroris, ini terjadi saat McLane menghadiri undangan dari perusahaan tempat istrinya bekerja.
- Die Hard 2 = Sebuah bandara di kota kecil, McLane menyelamatkan sebuah bandara dari ancaman teroris yang hendak menyabotase bandara, ini terjadi saat McLane hendak menjemput istrinya.
- Die hard 3 = New York, nah khusus yang ini saya tidak begitu jelas kebetulannya dimana, seingat saya McLane menyelamatkan Newyork.
- Die Hard 4 = Seluruh wilayah USA, McLAne menyelamatkan negara dari ancaman super hacker internasional, ini terjadi saat McLane hanya bertugas menjemput seorang hacker.
- Die Hard 5 = Moskow, Rusia, McLane bersama anaknya menghancurkan teroris yang berniat membuat senjata pemusnah massal, ini terjadi saat McLane berusaha menemui anaknya yaitu Jack Mclane yang terlibat dalam skandal mafia rusia.
Nah, dari seluruh urutan serial Die Hard ini, tampak sekali jika alur lokasi selalu menaik dan juga kapabilitas musuhnya semakin tergolong berat. Hanya saja untuk seri yang ke-5 ini tidak sedahsyat seri sebelumnya, bahkan di situs IMDB pun hanya memiliki rating 6,9.
Let’s start Review Film A Good Day To Die Hard, cerita dimulai dari sebuah pembunuhan yang dilakukan oleh Jack McLane ( Jai Courtney ) yang berakhir dengan ditangkapnya dia dan dibawa ke penjara sampai proses pengadilan. Yang saya sayangkan adalah disini McLane berbagi peran dengan anaknya, tentu saja ini menguras ketangguhan seorang John McLane. Entah karena usia sang bintang atau sang sutradara ingin memberikan sentuhan lain tapi yang pasti bagi saya seri ini kurang menggigit. :mewek
Perjumpaan McLane dengan dengan Jack juga terbilang sederhana, berawal dari naik sebuah taksi dan kondisinya macet membuat McLane berjalan kaki atas saran dari sang sopir taksi yang tidak memungut uang sepeserpun dengan alasan McLane membiarkan dia menyanyi huft…. Saat tiba di depan ruang pengadilan yang juga sedang ramai demonstrasi, bertepatan juga dengan datangnya 2 tersangka yang saling berkaitan yaitu Yuri Komarov dan Jack. Saya menebak disitu letak informasi jika McLane akan bertemu dengan anaknya, tapi ternyata salah :ngakak
Saat sidang hampir dimulai, sekelompok pasukan ternyata sedang mempersiapkan sesuatu disisi gedung dan akhirnya BLARRRRRR…. Terjadilah ledakan yang memporak-porandakan ruang pengadilan. Komarov dibantu Jack berusaha untuk lepas dari kurungan tahanan sebelum sesuatu bertambah menjadi buruk. Saat rencana kabur sudah dipersiapkan dengan matang, disinilah Jack hampir menabrak McLane. Dengan naluri seorang ayah, Mclane berusaha untuk membujuk anaknya agar menyelesaikan segalanya di Rusia dan pulang kembali bersama ke Amerika, namun Jack menolak bahkan sampai menodongkan senjata kepada ayahnya. Nah disini ada 1 lagi yang mengganjal yaitu saat akhir dari obrolan itu, sekelompok teroris rupanya memergoki keberadaan mereka dan salah satunya memberondongkan senjata. Nah pada saat ditembaki, disini tidak ter;ihat reaksi alami dari McLane yang seorang anggota polisi. Padahal dalam film-film sebelumnya, begitu mendengar tembakan maka McLane akan langsung bereaksi entah bersembunyi entah mengambil senjata dan menembak balik.
:hammer
Cerita pun berlanjut hingga kejar-kejaran di tengah lalu lintas kota Moskow yang macet parah, Jack mengendarai sebuah minivan dikejar oleh sekelompok terori menggunakan kendaraan super truck mirip mobil The Rock di Fast Five. McLane yang menyadari anaknya dalam keadaan bahaya akhirnya membuntuti dengan mengejar menggunakan semacam truk militer ( entah ini kenapa truk bisa ada disitu tanpa pengawalan dan juga kunci yang tersedia hmmm…. ). Adegan selanjutnya mudah ditebak, pasti McLane berusaha mati-matian untuk menyelamatkan anaknya walau harus menghancurkan banyak mobil di jalanan. Disini langsung inget pas adegan McLane di bandara diantar oleh anak perempuannya, sesaat sebelum berangkat Lucy berpesan agar jangan sampai ayahnya membuat kehancuran besar wkwkwkw.
Untuk adegan yang ini saya memberikan acungan 4 jempol, sutradara mampu memberikan gambaran adegan kejar-kejaran yang dahsyat yang belum pernah ditampilkan di film lain seperti saat McLane menabrak pagar jembatan dan menimpa mobil-mobil yang sedang macet sambil terus berjalan, juga adegan ending saat kendaraan super truck dipaksa oleh McLane untuk menabrak pembatas yang mengakibatkan truck terangkat tinggi dan menabrak sebuah trailer bermuatan beton. ( Yang ganjil, saat memepet super truck, McLane hanya menggunakan sebuah jip mercy hihihihi ). Patut dipertanyakan tentang otoritas dan kemanan dari kota Moskow sendiri, sesaat setelah terjadi ledakan besar di pengadilan, tidak tampak satupun pihak kepolisian yang bergerak, juga pada saat kejar-kejaran mobil yang menhancurkan lalu lintas kota, hanya tampak 1 mobil polisi yang mendekati bangkai super truck, itupun langsung diserang dengan berondongan peluru.
Nah review saya cukup sampai disini karena setelah adegan kejar-kejaran, tidak ada lagi adegan yang wah dan mampu menaikkan adrenalin. Karakter musuh utama dalam film ini juga tidak terlalu kuat dan sangat mudah sekali untuk dilupakan, matinya pun mudah, yang 1 dibunuh oleh Jack dan 1 lagi yang merupakan anaknya tewas karena berusaha membunuh John dan Jack dengan menabrakkan super helicopter.
Bagi penggemar berat Bruce Willis, jangan lupa untuk saksikan aksi laganya ya… :semangat!:
Review Film A Good Day To Die Hard
A Good Day to Die Hard di Sutradarain oleh John Moore ( Behind Enemy Line, Max Payne)
The Cast
Bruce Willis (Die Hard, The Expendables)
Jai Courtney (Spartacus S1, Jack Reacher)
Mary Elizabeth Winstead
Cole Hauser
Amaury Nolasco
Patrick Stewart
Demikian ulasan singkat Review Film A Good Day To Die Hard, semoga bermanfaat.