Seberapa Penting Peran Figuran Dalam Film dan Sinetron – Judul ini mungkin agak nyeleneh dari biasanya, seolah-olah peran figuran dalam film dan sinetron tidak penting. Artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya pribadi, kalau boleh dibilang inspirasinya berasal dari teman di akun facebook yang menanyakan tentang profesi saya yang bergelut di perfilman. Trus sang teman tersebut bertanya oh kamu yang jadi figuran-figuran itu ya ? Saya jawab iya, kenapa mbak ? Dia balas nggak kenapa-kenapa sambil kasih emot senyum dan hehehe. Dari situ saya menarik kesimpulan, dimata masyarakat mungkin peran figuran itu tidak penting dan bisa ditertawakan. Saya hampir tidak pernah menjadi figuran dalam film atau sinetron karena memang awal saya memasuki dunia perfilman langsung pada tujuan yaitu menjadi stuntman dengan batu loncatan sebagai fighter. Maka dari itu sejak tayangnya serial Preman Kampus, hampir di tiap episode saya muncul sebagai fighter hanya dengan gonta-ganti make up dan kostum. Kalaupun terlibat sesekali jadi background gambar, itu karena di lokasi nggak ada kerjaan jadi iseng masuk dalam frame, asal diijinkan sama sutradara pasti saya masuk hehe.
Seberapa Penting Peran Figuran Dalam Film dan Sinetron
Kembali ke topik tentang peran figuran dalam film dan sinetron. Dalam sebuah film atau sinetron, segala sesuatunya terhubung dan saling mengisi satu sama lain. Hampir keseluruhan tidak bisa berdiri sendiri, baik dari susunan pemain maupun susunan kru. Sutradara jika tidak memiliki kru juga tidak bisa shooting, begitupun sebaliknya kru jika tidak ada sutradara ya bingung mau ngambil gambar apaan. Kameramen, lighting, make up, kostum, tim action, driver, bahkan ke bagian yang di dapur atau dikenal dengan pembantu umum ( PU ) juga tidak kalah penting lho. Lha kalau kru dan pemain lapar dan haus, yang ngurus ya teman-teman dari PU ini. Nah itu gambaran singkat kerjasama yang ada pada susunan kru. Sedangkan untuk susunan pemain dan semua pendukungnya, hampir sama dengan susunan kru tadi. Semuanya saling terkait, saling terhubung dan saling membutuhkan. Katakanlah contohnya jika adegan kejar-kejaran disebuah pasar, dimana yang menjadi pemeran utama harus berlarian memasuki sebuah pasar yang ramai. Apa bayangan anda tentang pasar ? Ramai, kotor, bising, bau dan sebagainya kan,,, semua pasti mengerucut ke ‘penghuni pasar’ yaitu pedagang dan pembeli yang bertransaksi di pasar tersebut. Nah fungsi utama peran figuran dalam film atau sinetron ya mengisi peran peran kecil sebagai pedagang dan pembeli di pasar tersebut. Adegannya ya hanya berlalu lalang, melintas, bahkan mungkin ditabrak oleh pemain utamanya. Jika kondisinya sudah begini berarti seberapa penting peran figuran dalam film ?. Pasti anda jawab penting banget, ya kan… ya iya to, lha kalau tiba tiba dalam cerita sang pemain lari memasuki pasar tiba-tiba pasarnya sepi, kosong, nggak ada warga yang lalu lalang, saya yakin anda pasti langsung spontan protes pasar kok sepi lah, kok nggak ada orang lah dan lain sebagainya. Dari sini terlihat fungsi peran figuran dalam film dan sinetron akan membuat pasar menjadi ‘hidup’ dengan berperan sebagai pembeli dan pedagang. Contoh lain yaitu adegan di film Titanic yang fenomenal tersebut, apa jadinya jika adegan kapal tenggelam hanya ada Jack dan Rose ?? Lucu bukan hehe. Pemeran-pemeran figuranlah yang rela untuk berlarian, jatuh kesana kemari demi membuat sang pemain utama dan pendukungnya terlihat apik dalam bermain. Walaupun sebagian yang berperan sebagai figuran juga merupakan stuntman karena melakukan adegan jatuh ke air.
Porsi peran figuran dalam film dan sinetron juga berbeda-beda tergantung dari jenis film dan naskahnya. Dalam film Appolo 13 anda mungkin bisa menghitung jumlah figuran yang ikut serta dalam film tersebut. Nah bagaimana dengan film Titanic ? Apakah anda bisa menghitung total figuran yang berpartisipasi dalam film tersebut ? hihihi kalau bisa saya kasih voucher pulsa 500 ribu loh wkwkwk.
Honor Peran Figuran Dalam Film dan Sinetron
Peran figuran dalam film dan sinetron terkadang menerima honor yang berbeda-beda tergantung film dan rumah produksinya. Dahulu jaman sekitar tahun 2005 an saya sering menjumpai teman-teman figuran yang menerima honor hanya 25 ribu rupiah. Kadang honor sehari itu hanya 50 ribu dan itu masih dipotong lho oleh agency dan beberapa *tiiitttt* hehe ( sensor ). Jika dipotong oleh agency saya rasa wajar karena itu bentuk kerjasama, agency figuran mencarikan job dan sang figuran pun mendapatkan job. Besar nominalnya bervariasi antara 10 – 30%. Banyak teman-teman figuran yang ikut menjadi peran figuran dalam film dan sinetron yang hanya ikuta-ikutan, nambah teman, pergaulan, dan juga ada yang benar-benar serius menapaki jalan menuju karir yang lebih bagus lagi seperti mendapat peran pendukung atau mungkin jika takdir menhendaki malah jadi peran utama loh, siapa yang tau kan hehe. Jika ikut menjadi peran figuran dalam film yang skalanya besar tentu saja nominal honor yang diterima lebih besar.
Dari uraian yang saya tulis diatas bisa disimpulkan bahwa peran figuran dalam film dan sinetron merupakan bagian dan menjadi satu kesatuan dalam sebuah proses film. Hal itu tidak bisa dibantah, kecuali anda mau membuat film yang memiliki 2 tokoh saja, yaitu antagonis dan protagonis serta shooting di gudang wkwkwkw. Demikian artikel tentang Seberapa Penting Peran Figuran Dalam Film dan Sinetron , semoga bermanfaat.