Pengalaman main film The Raid bersama Iko Uwais

The Raid – Sensasi Terinjak oleh Iko Uwais,  wkwkwkwkw serem banget ya judulnya pake acara terinjak lagi hohoho.  Ora popo lah, yang penting saya masih semangat nulis nich, soalnya bukan apa,,, kadang untuk menulis 1 cerita aja perlu ngotot… Ngotot sama siapa? Ya sama diri sendiri lah karena perasaan malas selalu menggelanyut ( bener ga bahasanya nich… ).  Lagian dalam kasus ini, my brother Iko Uwais kan tidak sengaja…

:kiss

Oke, langsung aja ya, saya mau melanjutkan cerita lagi tentang kelanjutan kisah asmara.. Ups,,, maksudnya kisah selama proses audisi / casting untuk film The Raid a.k.a. Serbuan Maut .  Setelah sebelumnya menulis artikel tentang casting pertama kali ( BACA DISINI ) sekarang sesuai janji saya, hari ini melanjutkan sesi kedua alias chapter II.  Pada saat panggilan casting tahap kedua ini, posisi saya masih di Bandung dan waktu itu kondisi keuangan sangat morat marit dikarenakan saya masih bekerja di PH baru yang notabene itu PH ketipu sama produser nakal dan ujung-ujungnya selama 1,5 tahun nggak dapet gaji… ( trus hidup darimana tuh, ya ga bakal dihahas disini kaleeeeeee hehehe ).

Singkat kata, dengan bermodal minjem duit sama temen, berangkatlah saya menuju Jakarta menggunakan kereta api ( transportasi favorit nich :D hehe ).  Bermodal buka google maps sebelum berangkat dan juga ngerecokin mas Adi dan om Aji untuk tanya-tanya moda transportasi apa yang bisa saya jangkau, akhirnya sampai juga saya di kantor PT. Merantau Films tepat 1 jam sebelum waktu yang ditentukann ( FYI : saya benci telat hehehe ).  Sesampainya disana, suasana kantor masih sepi dan di lobby gedung saat itu hanya ada 1 orangg calon fighter yang sudah datang terlebih dahulu.  Usut punya usut ternyata memang jadwal tiap calon pemain  sudah di set terlebih dahulu biar pengaturannya mudah.

Tanpa ba bi bu, sesuai dengan waktu yang ditentukan saya akhirnya dipanggil untuk keatas.  Ruangan casting tahap 2 ini berbeda dengan tahap pertama, bahkan bisa saya katakan jauhhhhh lebih berbeda.  Disana sudah menunggu beberapa staff, kru juga pastinnya Iko Uwais dan Yayan Ruhyan :D

Begitu masuk dalam ruangan yang mirip studio senam tanpa kaca, saya bersama salah seorang calon fighter lainnya diberikan pengarahan yg berbeda dari casting tahap pertama.  Jika sebelumnya kami diminta mendesign sebuah gerakan pertarungan, sekarang kami sudah disiapkan video untuk dilihat, diraba, diterawang… duitt kaleeeee :ngakak

Nggak lah, maksudnya kami diminta untuk melihat video yang rupanya diperankan oleh Iko Uwais dan 2 orang pemain juga ( lupa nich… ).  Gerakan tersebut merupakan salah satu gerakan yang akan dipake dalam film.  Waktu untuk melihat gerakan tersebut tidak panjang, kurang lebih sekitar 5 – 10 menitan, dan dalam video yang berdurasi sekitar 15 detik itu.  Calon fighter nanti akan memerankan sebagai A dan B yang sama-sama menyerang tokoh utamanya.  Maksudnya, pengambilan gambar akan dilakukan 2x dan nanti bertukar posisi. ( tetap sebagai penjahatnya ).

Saya sangat antusias sekali mengikuti casting kali ini karena panduan dan langkah-langkahnya diberikan dengan jelas dan detil sekali.  Dan akhirnya,,, ACTIONNNN….!!!!! Suara itu sangat merdu terdengar ditelinga ( jika anda kru / pemain film sih wkwkwkw ). Bag big bug bag big bug… adegan pertama diambil dengan dahsyat, kami lumayan dalam kompak dalam melakoni adegan tarung tersebut.  Nah tibalah giliran untuk bertukar posisi, tenggang waktu 5 menit diberikan untuk istirahat kembali mengingat gerakannya ( ga boleh lihat video lagi loh :p ).  Kembali teriakan ACTION dari kang Yayan Ruhyan terdengar dan bag bug, heyaaa,,, haaaa,, hait pun terdengar… adegan terakhir adalah saya dibanting dan terkapar.  Nah disinilah pengalaman yang nggak terlupakan terjadi, begitu saya terkapar dilantai matras, saya ambil posisi seperti korban pembunuhan, diam tak bergerak dan tiba-tiba… BLEGGGGG…. Tumit Iko mendarat tepat di tulang rusuk sebelah kanan.  Rasanya, nggak dibayangkan lagi karena tiba2 nafas terhenti sekitar 3 detik, sumpah itu pengalaman yang lumayan menegangkan loh, walaupun ada pengalaman yang lebih gila tapi kan waktu dan suasananya beda.  Kalau cidera pas shooting kan lumrah, lha kalau pas casting cidera bisa-bisa nggak kepilih deh.  Sadar menginjak partnernya, Iko yang tadinya terhuyung nyaris jatuh langsung sigap mendatangai saya dan berusaha memberikan pertolongan pertama.  Saya nggak tahu diapain, yang jelas ngak dicium lho kan kami bukan :maho  :ngakak

Saya hanya berasa ppinggang saya tertaring keatas karena diangkat oleh Iko.  Saat itu bayangan saya sudah yang tidak2, tapi dalam hati berontak,,, Inget oi, stuntman itu hidup dari rasa sakit.  Akhirnya dengan sedikit rasa sakit, saya tetap menjaga kondisi badan agar bisa bertahan sampe pulang ke Bandung.  Saya yakin saat casting kedua selesai, rasa sakitnya nggak bakal terasa dan baru akan terasa malam harinya, apalagi besok paginya.

Setelah lumayan sadar, sejenak saya dikasih air minum oleh kang Yayan, duh baik banget ya kang Yayan ini :kiss  :malu

Sambil sesekali mengatur nafas karena rupanya efek dari injakan Iko lumayan dahsyat sakitnya pas nafas.  Bahkan beberapa hari setelah kejadian pun efeknya masih terasa hingga pas shooting film lain, ada 1 adegan fighting yang sedang didesign, saat itu penata laganya sinting.  Sudah tau namanya film, adegan nggak pake touch,,, maen babat aja dengan dengkul tepat di tempat saya keinjak Iko dan walhasil,, PINGSAN deh wkwkwkw. Upzz,, kok bahas film yach, maaf maaf :shakehand2

Ya untuk casting tahap kedua ya sampai disitu, setelah selesai… sedikit basa basi dengan staff, kru danjuga pemain, akhirnya saya pamit untuk pulang ke Bandung *dalam hati ngitung duit cukup nggak ya untuk pulang :ngakak

Untuk foto-foto selama casting tidak ada, karena waktu itu belum punya hape yg ada kaperanya :p dan ga bawa kamera, hanya ada beberapa foto y ang itu pun diambil oleh temen2 fighter yg lain, saya akan usahakan bisa berkomunikasi lagi dengan mereka biar bs dapet foto-fotonya.  Sekian dulu ya catatan untuk film The Raid dari saya, selanjutnya saya akan meceritakan apa alasan saya menolak saat saya terpilih menjadi salah satu fighter di film The Raid itu. Pasti beberapa temen juga belum tahu kan kalau saya nyaris tidak ikut dalam film ini.  Tapi mungkin memang sudah jodoh kali ya, akhirnya saya dipertemukan kembali untuk bergabung dalam film.  Kurang lebih prosesnya memakan waktu 1 tahun lamanya.  Sungguh waktu yang panjang untuk sebuah film yang layak dibanggakan oleh orang Indonesia.  Thanks to Mr. Gareth Evans :shakehand2  :kiss

Maaf ya buat sahabat2 Perantau, Abay, Puspita, Takumi, Narpati dan Prita,,, tiap catatan tidak bisa panjang lebar dan lengkap seperti yang diharapkan.  Maklum karena buanlah penulis profesional, jadi memang harus banyak belajar untuk menyusun sebuah kisah.  Jangan lupa ya besok untuk lanjutan kisahnya.  Dipikir-pikir banyak juga ya kisah yg akan saya tulis ini. Pas casting, proses shooting, adegan keinjak, pergelangan tangan tersayat pisau imitasi, astrada yang cantik :kiss

Wuih tak terasa udah melebihi 1000 kata, semoga catatan kecil ini bisa bermanfaat yach.  Tunggu catatan selanjutnya besok malam.

 

Salam Stunt,

 

Udeh Nans

:ilovekaskus  :iloveindonesia

Download Software MediaMonkey 4.0.3.1472 RC3
Download Software K-Lite Codec Pack 8.40
Please sharing if you like :
20 Comments
  1. February 21, 2012
  2. February 21, 2012
    • February 21, 2012
  3. February 21, 2012
    • February 21, 2012
  4. February 21, 2012
    • February 21, 2012
  5. February 21, 2012
    • February 21, 2012
  6. February 21, 2012
    • February 21, 2012
  7. February 22, 2012
    • February 22, 2012
      • February 22, 2012
        • February 22, 2012
  8. February 22, 2012
    • February 22, 2012
  9. February 22, 2012
  10. February 22, 2012
    • February 23, 2012

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *