Road Trip to Flores – Perjalanan yang panjang ini dimulai pada tanggal 27 Desember 2015 dari kota Jakarta, kota yang terkenal dengan kepadatannya, kemacetannya, kesibukannya, bahkan kalau boleh saya bilang,,, Jakarta adalah big apple nya Indonesia. Perjalanan ini sudah saya rencanakan jauh hari sebelumnya, bahkan saat masih menjalani shooting film Headshot di pulau Batam. Jadwal kepulangan saya dari Batam adalah tanggal 24 Desember 2015, mengambil penerbangan sore jurusan kota Semarang, beda dengan kru lain yang hampir semuanya mengambil jurusan ke Jakarta. Ini saya putuskan mengingat tidak mungkin saya dari Jakarta pulang ke Pemalang dengan membawa banyak barang dan hanya menggunakan sepeda motor, bisa kacau dah kena tilang sana sini hehe.
Ceritanya, pesawat delay dan saya sampai di kota Semarang sekitar pukul 8 malam. Singkat kata, saya memiliki waktu seharian penuh pada tanggal 25 Desember 2015 untuk beristirahat total tanpa ada kegiatan sama sekali. Sebetulnya tidak ada keesokannya, karena malam harinya saya harus mengejar bus untuk ke Jakarta guna mengambil sepeda motor. Maka, setelah cukup istirahat saya ke terminal untuk membeli tiket bus jurusan Kampung Rambutan agar lebih mudah mencapai kota Depok.
Sampai di kota Depok, kendaraan saya cek terlebih dahulu, kemudian saya sempatkan untuk pergi ke sebuah bengkel yang sudah saya hubungi sebelumnya untuk memasang box motor. Di bengkel tersebut sempat bertemu dengan dua orang biker yaitu agan Shandi dan Andri.
Proses pemasangan box motor
Bro Shandi dan Andri.
Setelah pemasangan selesai, saya berpamitan dengan kawan-kawan baru sambil sekalian mencoba manuver sepeda motor setelah dipasangi box di belakang. Berhubung ngebut bukanlah hobi, jadi saya tidak mengalami kendala karena mampu mengatasi keseimbangan motor yang sedikit mengalami perubahan saat dipasang box motor.
Start dari Jakarta
Sore sekitar pukul 5, perjalanan dimulai dari daerah Klender, Jakarta Timur. Sebetulnya saya menghindari untuk bepergian malam hari namun apa daya berhubung mengejar waktu terpaksa perjalanan malam saya lakukan. Seperti biasanya, jika hendak pulang kampong menggunakan sepeda motor, bagi saya jalur terberat yang harus dilalui bukanlah angkernya hutan mapun pekatnya malam, tapi lebih ke suasana lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya, mulai dari Kalimalang hingga Tambun. Jarak yang sebetulnya tidak terlalu jauh bisa sampai berjam-jam karena lalu lintas yang padat dan beberapa titik kemacetan. Pokoknya bagi biker yang terbiasa lewat jalur pantura, saat yang nyaman adalah jika sudah sampai pertigaan simpang Jomin di Cikampek, yaitu pertigaan menuju pintu tol Cikampek.
Senang rasanya sudah melintasi simpang Jomin, waktu saat itu menunjukkan sekitar pukul 20.00 wib, saya melanjutkan perjalanan sambil waspada karena saat malam tiba, jalur pantura ini cenderung dipenuhi oleh truk dan bus malam. Jika truk, apalagi yang penuh muatan, sudah dipastikan jalannya bakal empot empotan.
Nah ini yang saya benci jika lewat jalur pantura, kali ini muncul di daerah Brebes, yaitu pelanggaran yang didominasi oleh bus malam arah Jakarta. Mereka melakukan pelanggaran berjamaah dengan mengambil lajur arah sebaliknya, ini menyebabkan kemacetan yang luar biasa hampir lebih dari 6 kilometer. Beberapa petugas kepolisian tampak gusar dengan para sopir bus malam tersebut, sebab banyak kendaraan kecil yang juga ikut melakukan pelanggaran tersebut.
Suasana kemacetan di jalur pantura Brebes
Saya melihat ada bus yang dipaksa mundur oleh petugas, syukurin deh,,, kapok dibuatnya… Tapi sayang sekali berhubung kondisi malam dan kamera video belum terpasang jadi tidak bisa menangkap momen tersebut.
Akhirnya setelah melalui perjalanan cukup melelahkan, pukul 3 pagi saya sampai di kota Pemalang, istirahat sesaat untuk memulihkan stamina. Cerita hari ke #1 Road Trip to Flores selesai sampai disini ya, besok nunggu kisah hari ke #2 wkwkww.
Jangan lupa untuk update info dengan follow akun instagram saya di https://www.instagram.com/udehnans untuk melihat beberapa foto yang saya ambil selama perjalanan.
